Filosofi Tembang Macapat (Bahasa Indonesia)



     Kita kemarin telah membahas tentang filosofi hidup tembang macapat, dan sekarang saya akan membahas itu lagi. Tetapi bedanya sekarang yang kita bahas menggunakan yang versi bahasa Indonesia. Kenapa bahas yang ini lagi? Karena banyak dari kalian yang masih belum paham dengan bahasa Jawa, terutama yg bukan keturunan asli Jawa.
    Okeh kita lanjut ke pembahasannya.

Filosofi Tembang Macapat.

     Seperti yang kita jelaskan kemarin, sejatinya semua karya itu memiliki filosofi tersendiri. Nah, untuk tembang macapat, filosofi utama adalah menceritakan tentang perjalanan hidup manusia dari awal lahir sampai meninggal. Setiap fase kehidupan dijelaskan per jenis judul lagu dalam tembang macapat. Berikut penjelasannya per judul lagunya.

1. Maskumambang, menceritakan perjalanan manusia ketika masih berada di alam ruh, dan belum lahir ke dunia.
2. Mijil, tembang mijil ini menggambarkan fase lahirnya manusia ke dunia ini.
3. Sinom, sinom menggambarkan manusia ketika beranjak remaja.
4. Kinanthi, menggambarkan fase manusia yang butuh tuntunan jalan yang benar supaya cita-cita dan keinginannya terwujud dan bisa menjadi kenyataan.
5. Asmaradana, gambaran manusia yang mulai mencintai sesama.
6. Gambuh, gambaran komitmen menyatukan cinta dalam ikatan keluarga.
7. Dandhang gula, gambaran fase kehidupan manusia yang sudah mapan, mulia, dan bahagia, serta sandang, pangan dan tempat tinggal yg berkecukupan.
8. Durma, gambaran manusia sesudah mapan, sesudah mapan jangan lupa melakukan durma.
9. Pangkur, ngedohi awisanipun gusti yang maha kuasa.
10. Megatruh, gambaran manusia yg sedang sakaratul maut.
11. Pocung, gambaran manusia sesudah meninggal, terus dipocung (di bungkus kain kafan).

    Tembang macapat sangatlah erat dengan nilai-nilai kehidupan masyarakat jawa, karena tembang ini merupakan simbolik kehidupan. Setiap tembang macapat pun mempunyai watak sendiri, ada yang galak, alus, guyon, dan sebagainya. Selayaknya kita terus manjaga budaya peninggalan nenek moyang kita.

0 Response to "Filosofi Tembang Macapat (Bahasa Indonesia)"

Postingan Populer

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel